Pemerintah Korea Selatan akan memotong bea masuk menjadi nol pada tiga gas langka yang digunakan dalam pembuatan chip semikonduktor —neon, xenonDankripton– mulai bulan depan. Mengenai alasan pembatalan tarif, Menteri Perencanaan dan Keuangan Korea Selatan, Hong Nam-ki, mengatakan kementeriannya akan menerapkan kuota nol tarif padaneon, xenonDankriptonpada bulan April, terutama karena produk-produk ini sangat bergantung pada impor dari Rusia dan Ukraina. Perlu disebutkan bahwa Korea Selatan saat ini mengenakan tarif 5,5% pada ketiga gas langka ini, dan kini bersiap untuk menerapkan tarif kuota 0%. Dengan kata lain, Korea Selatan tidak mengenakan tarif atas impor gas-gas tersebut. Langkah ini menunjukkan bahwa dampak ketidakseimbangan pasokan dan permintaan gas langka terhadap industri semikonduktor Korea sangat besar.
Untuk apa ini?
Langkah Korea Selatan ini dilakukan sebagai respons terhadap kekhawatiran bahwa krisis di Ukraina telah mempersulit pasokan gas langka dan melonjaknya harga dapat merugikan industri semikonduktor. Menurut data publik, harga satuanneongas yang diimpor dari Korea Selatan pada bulan Januari meningkat sebesar 106% dibandingkan rata-rata pada tahun 2021, dan harga satuankriptongas juga meningkat sebesar 52,5% pada periode yang sama. Hampir seluruh gas langka Korea Selatan diimpor dan sangat bergantung pada impor dari Rusia dan Ukraina, yang berdampak besar pada industri semikonduktor.
Ketergantungan Impor Korea Selatan pada Gas Mulia
Menurut Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi Korea Selatan, ketergantungan negaranya terhadap imporneon, xenon, Dankriptondari Rusia dan Ukraina pada tahun 2021 akan menjadi 28% (23% di Ukraina, 5% di Rusia), 49% (31% di Rusia, Ukraina 18%), 48% (Ukraina 31%, Rusia 17%). Neon adalah bahan utama untuk laser excimer dan proses TFT polisilikon suhu rendah (LTPS), dan xenon serta kripton adalah bahan utama dalam proses etsa lubang 3D NAND.
Waktu posting: 21 Maret 2022