Teknologi etsa kering merupakan salah satu proses kunci. Gas etsa kering merupakan material kunci dalam manufaktur semikonduktor dan sumber gas penting untuk etsa plasma. Kinerjanya secara langsung memengaruhi kualitas dan kinerja produk akhir. Artikel ini terutama membahas gas etsa yang umum digunakan dalam proses etsa kering.
Gas berbahan dasar fluor: sepertikarbon tetrafluorida (CF4), heksafluoroetana (C2F6), trifluorometana (CHF3), dan perfluoropropana (C3F8). Gas-gas ini dapat secara efektif menghasilkan fluorida yang mudah menguap saat mengetsa silikon dan senyawa silikon, sehingga mencapai penghilangan material.
Gas berbahan dasar klorin: seperti klorin (Cl2),boron triklorida (BCl3)dan silikon tetraklorida (SiCl4). Gas berbasis klorin dapat menghasilkan ion klorida selama proses etsa, yang membantu meningkatkan laju dan selektivitas etsa.
Gas berbasis bromin: seperti bromin (Br2) dan bromin iodida (IBr). Gas berbasis bromin dapat memberikan kinerja etsa yang lebih baik dalam proses etsa tertentu, terutama saat mengetsa material keras seperti silikon karbida.
Gas berbasis nitrogen dan oksigen: seperti nitrogen trifluorida (NF3) dan oksigen (O2). Gas-gas ini biasanya digunakan untuk menyesuaikan kondisi reaksi dalam proses etsa guna meningkatkan selektivitas dan arah etsa.
Gas-gas ini menghasilkan penggoresan permukaan material yang presisi melalui kombinasi sputtering fisik dan reaksi kimia selama penggoresan plasma. Pemilihan gas penggores bergantung pada jenis material yang akan dietsa, persyaratan selektivitas penggoresan, dan laju penggoresan yang diinginkan.
Waktu posting: 08-Feb-2025